sdmlimas.sch.id – Rihlah atau study tour kelas 6 SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) begitu menyenangkan, diawali ke Taman Suraloka Kaliurang Yogyakarta, 27-28 Mei 2024. Seluruh peserta mengamati binatang dan tumbuhan yang dikelola disana serta ikut bermain flying fox.
Setelah itu check in di hotel Cakra Kembang Kaliurang Yogyakarta, kegiatan ini diikuti seluruh murid kelas 6 dan didampingi ustad dan ustadzah yang dibagi tiga bus, setiap bus dikawal guide dari travel cahaya indah Krian Sidoarjo.
Setibanya di hotel ustad Sholikin MPdI kepala sekolah SD Muhammadiyah 15 Surabaya saat dijumpai menuturkan,”Alhamdulillah pasca pandemi covid’19 kita baru bisa mulai rihlah bersama anak-anak keluar kota, semoga kegiatan bisa menambah wawasan, memberikan refreshing dan tetap semangat sambung silaturahim meskipun nanti sudah lepas dari SD Muhammadiyah 15 Surabaya.”Seru Sholikin panggilan akrabnya sambil tersenyum.
Keesokan harinya check out dari hotel Cakra Kembang menuju ke tempat wisata kraton Yogyakarta… Setibanya di kraton seluruh peserta diberi penjelasan tentang sejarah singkat kraton Yogyakarta, pelaku sejarahnya, benda-benda yang ditinggalkannya hingga berakhir kisah Kraton Yogyakarta yang berdiri pada 1755 sebagai hasil dari Perjanjian Giyanti. Kraton Yogyakarta sebagai cikal bakal keberadaan pemukiman di wilayah Yogyakarta meninggalkan jejak-jejak sejarah yang masih dapat kita jumpai sampai saat ini.”Kawasan ini merupakan living monument, yang masih hidup dan juga memiliki luas. Maka harus kita jaga dan lestarikan.”Ungkap guide kraton Yogyakarta.
Selesai dari kraton seluruh peserta diajak sholat dhuhur berjamaah di masjid Gedhe Kauman Yogyakarta… Usai sholat anak-anak ikut menyaksikan mualaf dari Australia Martin Shane Daniel yang sebelumnya beragama kristen… Pembimbing Syahadat Ridwan Wicaksono dari Yayasan Mualaf Center Yogyakarta bertanya alasan masuk Islam, memberikan penjelasan setelah masuk Islam dan amalan-amalan yang dilaksanakan… Kemudian Pembimbing mengajak mualaf agar mengikuti Syahadat yang dibacakan hingga selesai… Sambil menutup pernyataan masuk Islam, pembimbing mendoakan,”agar Martin panggilan akrabnya menjadi seorang muslim yang taat beribadah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya”Seru Ridwan pembimbing Syahadat di masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.
Anak-anak pun terkesan saat pertama kali menyaksikan mualaf masuk Islam di masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Setelah itu, seluruh peserta diajak makan siang dan jalan-jalan ke Malioboro sambil membeli jajan atau oleh-oleh khas Yogyakarta dan pakaian sesuai dengan selera masing-masing… Seluruh peserta diberi batasan waktu sampai pukul 16.30 WIB. Kemudian berkumpul di bus dan melanjutkan perjalanan pulang ke Surabaya. (Ali Shodiqin)