Dr H M Sulthon Amin MM Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Saat Memberikan Kajian Ahad Pagi PCM Wiyung di Pondok Pesantren KH Mas Mansyur Dukuh Gempol RT 01 RW 03 Balasklumprik Surabaya.

sdmlimas.sch.id – Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung kota Surabaya di Pondok Pesantren KH Mas Mansyur Dukuh Gempol RT 01 RW 03 Balasklumprik Surabaya dengan tema Semangat Bergema Muhammadiyah Wiyung Berjaya bersama ustad Dr H M Sulthon Amin MM Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Ahad (01/09/2024).

Ustadz Sulthon panggilan akrabnya memulai kajian dengan sedikit guyon, tadi sudah dijelaskan semua oleh ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung tentang pemberdayaan organisasi Muhammadiyah di cabang ini. Jadi mari kita tutup dengan do’a kafaratul majelis dan Hamdallah, tuturnya dengan guyon dan disampaikan tepuk tangan yang meriah peserta kajian.

Ustadz Sulthon menjelaskan, menggerakkan Muhammadiyah itu harus bersabar dan berjuang sebagaimana KH Ahmad Dahlan dulu mendirikan organisasi Muhammadiyah ini, maka harapan kami mari kita bersama-sama menggerakkan Muhammadiyah dengan penuh kesabaran.

“Tanpa adanya organisasi Muhammadiyah kita tidak memiliki Islam moderat, di mana Islam moderen itu bisa diterima oleh masyarakat secara luas. Maka kita harus bersabar dan berjuang, jangan berharap dengan Islam tradisional, sebagaimana KH Ahmad Dahlan, saat mendirikan sekolah. Beliau awalnya pakai sorogan duduk dibawah kemudian diganti menggunakan bangku yang waktu diejek kiyai yang berorganisasi tradisional,” paparnya.

Sabar dan Berjuang dalam Muhammadiyah

Ia menambahkan, KH Mas Mansyur saat di Jogja berdiskusi panjang dengan KH Ahmad Dahlan, oleh karena itu kita bermuhammadiyah harus bersabar dan berjuang dalam menggerakkan organisasi ini. Yuk kita hidupkan seluruh amal usaha Muhammadiyah, organisasi otonom Muhammadiyah (IPM,NA dll) kita bangkitkan. Terutama ranting sebagai ujung tombak dan ujung tombok Muhammadiyah.

“Akhir cerita Ada tukang becak yang ditanya, mas bro pean pingin hidup berkecukupan, kuncinya hanya satu, yaitu saat berjama’ah sholat subuh jangan lupa, bawalah uang semampunya masukan di kotak amal.  Nasehat tadi dilaksanakan sama tukang becak, kemudian berubah menjadi orang yang mampu. Nasehat itupun disampaikan ke anak-anaknya, saat sholat subuh berjamaah sambil bawa uang untuk berinfaq,” imbuhnya.

Ustad Sulthon sebelum menutup kajian menuturkan sebelum matahari terbit ada dua malaikat yang diturunkan ke bumi guna mencatat orang-orang yang suka bersedekah, sebelum matahari terbit dido’akan agar mereka kelak menjadi penghuni surga. (*)

Penulis Ali Shodiqin Editor Amanat Solikah

pwmu.co

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here