Ferry Yudi Antonis Saputra MPdI berdialog dengan peserta Mabit kelas 6 SDM Limas di Masjid At Taqwa. (Eko/KLIKMU.CO)
Ferry Yudi Antonis Saputra MPdI berdialog dengan peserta Mabit kelas 6 SDM Limas di Masjid At Taqwa. (Eko/KLIKMU.CO)

Surabaya, sdmlimas.sch.id – Malam Bina Iman dan Takwa SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) mengangkat tema Hidup Mulia dengan Tauhid dan Akhlaqul Karimah. Acara yang diikuti siswa kelas 6 ini berlangsung selama dua hari pada Jumat dan Sabtu (5-6/1/2024).

Ketua pelaksana Mabit (Malam Bina Iman dan Takwa) SDM Limas Imroatun SPdI menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan takwa pada siswa. Selain itu, mereka bisa memiliki kepribadian Islami sebagaimana yang diajarkan Rasulullah.

“Anak-anak juga diharapkan menjadi kader Muhammadiyah yang berkemajuan dan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Ustadzah Imroatun saat dijumpai di sekolah.

Pembukaan berlangsung di Masjid At Taqwa. Adapun materi pertama tentang ketauhidan bertajuk hidup mulia dengan tauhid sesuai sunnah yang disampaikan Ustadz Imam Sapari MPdI, ketua majelis Tabligh PDM Kota Surabaya.

Dalam paparannya, Gus Imsap, sapaan akrab Imam Sapari, menyampaikan ada tujuh amalan agar menjadi siswa yang sukses. Yaitu, penuhi seruan Allah, teladani Rasulullah, hormati guru, berbakti kepada orang tua, perbanyak amalan sunah, menjaga adab dalam belajar, dan perbanyak zikir dan doa.Materi kedua disampaikan oleh Ustadzah Hamdiyatur Rahmah SHi MPsi, praktisi Pendidikan Kota Surabaya. Ia menyampaikan materi tentang personality dan charakter building.Empat kunci manajemen siswa sukses, menurut Ustadzah Hamdiyah, ada empat. Yaitu, manajemen waktu, manajemen gadget, manajemen keluarga, dan manajemen diri sendiri.Sementara itu, materi ketiga disampaikan Ustadz Feri Yudi Antonius MPdI tentang motivasi dan muhasabah (anak shaleh yang dirindukan keluarga). Ustadz Ferry mengajak seluruh peserta untuk merenung, apa yang selama ini diucapkan dan apa yang selama ini diperbuat.“Yuk, anak-anakku semua kita mencari solusi yang terbaik sehingga kita menjadi generasi penenang hati, penyejuk jiwa, dan pemimpin orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT,” ajaknya kepada peserta Mabit.Mereka pun antusias dan semangat berdiskusi. Ada yang diajak berkomunikasi langsung di depan seluruh peserta.“Menurut kamu bagaimana cara menjadi generasi yang baik berakhlakul karimah,” tanya Ketua Majelis Pelayanan Kesejahteraan Sosial PDM Surabaya itu.Peserta tadi pun menjawab. “Aku akan taat dan patuh pada orang tua dan ustadz-ustadzah di sekolah,” jawabnya yang ikut disahuti teman-temannya.

(Eko Bagus Yusfanto/AS)

klikmu.co

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here