Suasana Gema Al-Kahfi, Momen Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Isra Mikraj di Halaman SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas). (Ali/PWMU.CO)
Suasana Gema Al-Kahfi, Momen Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Isra Mikraj di Halaman SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas). (Ali/PWMU.CO)

sdmlimas.sch.id – Sekolah Inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) menggelar Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) bertajuk Limas Bercerita dengan tema Membangun Kualitas Ibadah Melalui Makna Isra Mikraj, Jumat (31/1/2025). Acara ini berlangsung di halaman sekolah dan diikuti oleh seluruh murid SDM Limas, didampingi guru, karyawan, pengurus komite IKWAM, serta anak-anak dan guru KB dan TK Aisyiyah 31 Surabaya.

Rangkaian Acara

Sesuai jadwal, kegiatan diawali dengan Friday Charity, dilanjutkan shalat Dhuha berjamaah, Gema Al-Kahfi, penampilan Da’i Cilik Limas, grup Banjari, sambutan kepala sekolah, Limas Bercerita, dan diakhiri dengan Jumat Berkah.

Saat sesi Limas Bercerita dimulai, seluruh peserta berkumpul di halaman sekolah untuk mendengarkan kisah dari pendongeng kondang, Eko Wahyudi SPd. Dengan ditemani boneka mungilnya, Toby, Pak Eko memulai cerita dengan memanggil dirinya sendiri, “Pak Wahyudi… Pak Wahyudi…” sambil menoleh ke belakang. Sontak, seluruh peserta ikut menoleh sebelum akhirnya menyadari bahwa yang dipanggil adalah Pak Eko sendiri. Momen ini pun disambut tawa dan tepuk tangan meriah dari para peserta.

Pak Eko kemudian menceritakan perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw. “Anak-anakku, dalam perjalanan Isra Mikraj, Nabi Muhammad SAW diperlihatkan banyak kejadian luar biasa. Yang paling utama, beliau menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT,” ujarnya.

Pak Eko juga menambahkan bahwa selain perintah shalat, ada beberapa amalan penting yang diperoleh dari Isra Mikraj, yaitu bersedekah, berpuasa di bulan Ramadan, berbuat baik, dan mencintai orang tua.

Sebagai pendiri Sekolah Hip Hop Islami Hiphopanakindo, pendongeng, konten kreator, dan motivator attitude, Pak Eko mengajak seluruh peserta untuk meneladani perjalanan Isra Mikraj dengan menegakkan shalat lima waktu. “Shalat adalah tiang agama. Jika kita meninggalkannya, maka agama kita akan runtuh. Siap mendirikan shalat lima waktu?” serunya. Dengan penuh semangat, anak-anak pun menjawab, “InsyaAllah, Bapak!”

Lantunan Gema Al-Kahfi

Dalam sesi Gema Al-Kahfi, setiap siswa mendapat selembar kertas berisi surat al-Kahfi dari para guru. Mereka kemudian membacanya dengan tartil, dipimpin oleh Raditya Pranawajati, siswa kelas 6 Ibnu Rusydi. Bacaan mereka menggema di halaman sekolah, bahkan menarik perhatian pengendara yang melintas.

“Alhamdulillah, Ustadz, saya senang sekali bisa melantunkan surat al-Kahfi bersama teman-teman di hari Jumat yang penuh berkah ini. Semoga bacaan kami membawa berkah bagi diri kami, sahabat kami, para ustadz dan ustadzah, serta kedua orang tua kami. Aamiin,” ujar Raditya sambil memegang lembaran surat al-Kahfi.

Acara ini diharapkan dapat meningkatkan semangat siswa dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Isra Mikraj, terutama dalam menjaga shalat lima waktu dan memperbanyak ibadah lainnya. (*)

Penulis Ali Shodiqin Editor Wildan Nanda Rahmatullah

pwmu.co

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here