sdmlimas.sch.id– Sekolah Inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) memanfaatkan libur usai Sumatif Akhir Semester Gasal tahun ajaran 2024-2025 dengan kegiatan Liburan Anak Shalih (Libas). Acara berlangsung pada Senin-Selasa (23-24/12/2024) di Masjid At-Taqwa SDM Limas.
Libas mengusung tema Istiqomah dalam Beribadah dan Tilawah, Mewujudkan Generasi Islam Kaffah dan diikuti oleh seluruh murid kelas 5 dan 6. Mereka didampingi oleh para ustadz, ustadzah, guru, dan karyawan.Kegiatan dimulai pukul 07.00 dengan registrasi, dilanjutkan salat Dhuha pukul 07.30, pembukaan, dan sesi materi pertama.
Materi tentang Pendidikan Masa Pubertas disampaikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Surabaya Luluk Humaidah SPdI kepada kelompok peserta putra.Ia memulai sesi dengan pertanyaan interaktif, “Anak-anak, apa itu pubertas? Kapan masa pubertas tiba? Dan bagaimana cara menyikapinya?”Para murid menjawab dengan antusias. Ada yang mengatakan, “Masa sudah dewasa, Ustadzah.” Sementara yang lain menambahkan, “Saat kita sudah mimpi basah.” Lalu beberapa menyebut, “Ketika jerawat mulai muncul.”Ustadzah Luluk merespons dengan senyuman. “Alhamdulillah, jawaban kalian bagus. Ustadzah hanya perlu melengkapi dan berdiskusi lebih lanjut dengan kalian,” ujarnya.
Memahami Masa Pubertas
Menurut Ustadzah Luluk, pubertas adalah periode perkembangan fisik dan hormonal yang mengubah anak menjadi dewasa, ditandai dengan perubahan fisik, emosional, dan hormonal. Berikut tahapan usia perkembangan manusia:
Masa bayi: 0–2 tahun
Masa kanak-kanak awal: 2–6 tahun
Masa kanak-kanak akhir: 6–12 tahun
Masa remaja: 12–18 tahun
Pada masa remaja, terjadi perubahan fisik seperti pertumbuhan pesat, perkembangan seksual, perubahan hormonal, serta perkembangan kemampuan berpikir abstrak dan kritis.
Menurut WHO, rentang usia remaja adalah 10–19 tahun, sementara menurut Permenkes RI Nomor 25 Tahun 2014, rentang ini adalah 10–18 tahun.
Ciri-Ciri Masa Pubertas
Ustadzah Luluk menjelaskan bahwa masa pubertas pada laki-laki biasanya dimulai pada usia 13–14 tahun, meskipun batas usia ini dapat dipengaruhi oleh faktor gizi dan lingkungan.
Salah satu ciri utama masa pubertas pada laki-laki adalah terjadinya mimpi basah. Dalam sesi diskusi, Ustadzah Luluk menjelaskan kepada murid-murid bahwa mimpi basah merupakan peristiwa alami keluarnya cairan dari organ reproduksi laki-laki saat tidur.Ketika ditanya, “Apa itu mimpi basah?” anak-anak memberikan berbagai jawaban, seperti “ngompol,” “mimpi di malam hari,” atau “mimpi indah.”
Ustadzah Luluk melanjutkan penjelasan bahwa mimpi basah sering kali berkaitan dengan mimpi yang melibatkan aktivitas seksual. Bentuknya bisa berupa mimpi dengan rangsangan seksual, seperti bersama seseorang yang menarik, atau mimpi yang terasa sangat menyenangkan hingga memicu respons fisiologis berupa ejakulasi.
Ia menegaskan bahwa setelah mengalami mimpi basah, seorang muslim diwajibkan mandi junub (mandi besar) sebelum melaksanakan ibadah, seperti salat. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mengajarkan pentingnya menjaga kesucian.
Selain ciri primer, pubertas juga ditandai oleh ciri sekunder yang meliputi perubahan fisik, seperti tumbuhnya jakun, suara menjadi lebih besar, serta pertumbuhan janggut, kumis, dan bulu halus di beberapa bagian tubuh seperti dada, ketiak, dan sekitar alat kelamin.Selain itu, bahu melebar, otot tubuh berkembang, dan terjadi perubahan pada ukuran penis serta kantung zakar.
Di sisi emosional, pubertas juga membawa perubahan signifikan. Anak-anak pada tahap ini sering mengalami perubahan suasana hati secara mendadak, meningkatnya rasa ingin tahu, serta mulai mengenali identitas diri mereka.
Mereka juga mulai memahami kelebihan dan kekurangan pribadi, nilai hidup, dan tujuan mereka, sembari menyesuaikan hubungan dengan orang tua dan teman sebaya.
Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Reproduksi
Pada akhir sesi, Ustadzah Luluk menekankan pentingnya menjaga kebersihan organ reproduksi dengan membasuhnya menggunakan air bersih dari arah depan ke belakang dan mengeringkannya sebelum mengenakan pakaian.
Kegiatan diakhiri dengan doa dan ucapan pamit dari Ustadzah Luluk kepada seluruh peserta.
(Ali Shodiqin/AS)