
sdmlimas.sch.id – Sekolah Inspiratif SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas) mengadakan kegiatan Darul Arqam selama bulan suci Ramadan. Murid kelas 1 sampai 3 mengikuti kegiatan di sekolah, sedangkan murid kelas 4 sampai 6 di Pondok Pesantren Elkisi Mojokerto.
Materi yang disampaikan meliputi ibadah wudhu dan shalat, hadits dan doa harian, Al-Qur’an, serta kisah sahabat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. Pada sesi merawat jenazah, anak-anak diajak langsung untuk praktik bersama penyaji materi dan diliput oleh TvMu.
Siswoyo MPdI selaku penyaji mengajak seluruh peserta Darul Arqam SDM Limas untuk memahami teori terlebih dahulu sebelum praktik.
Pada sesi praktik memandikan jenazah, tiga orang murid ikut praktik sementara yang lain menyaksikan. Saat proses persiapan, panitia telah menyediakan perlengkapan seperti air hangat, sabun, kain kafan, sarung, handuk, serta perlengkapan lainnya. Selain itu, ruang yang tertutup dan bersih telah disiapkan, lengkap dengan tempat memandikan seperti dipan atau bangku.
“Teknik memandikan jenazah ala Muhammadiyah meliputi persiapan, niat, pembersihan, dan pengeringan,” tutur Ustadz Siswoyo sambil mempraktikkan.
Proses memandikan jenazah diawali dengan membaca niat dalam hati, membaca basmalah, lalu membersihkan kotoran, anggota wudhu, bagian punggung, serta memandikan dengan bilangan ganjil. Setelah itu, rambut jenazah dibersihkan dan dikeringkan dengan handuk.
Tata cara memandikan jenazah dimulai dengan menyiram air ke bagian kanan leher, tangan kanan, punggung kanan, dada kanan, pinggang kanan, paha kanan, betis kanan, dan seluruh kaki kanan. Kemudian, jenazah dibalik ke sisi kiri dan bagian punggung kanan dibasuh. Bagian kiri tubuh jenazah dimandikan dengan cara yang sama hingga siraman terakhir dengan air berwangi-wangian.
“Setelah selesai memandikan, jenazah dibaringkan di tempat yang telah disiapkan untuk dikafani,” imbuh Ustadz Siswoyo.
Proses Mengafani Jenazah
Persiapan:
- Menyiapkan kain kafan secukupnya, diutamakan yang berwarna putih
- Kain kafan laki-laki: tiga lembar
- Kain kafan perempuan: lima lembar (kain basahan, baju kurung, kerudung, dan dua lembar kain penutup)
- Menyiapkan tali pengikat secukupnya
- Menyiapkan wangi-wangian seperti parfum dan kapur barus
Cara Mengafani Jenazah:
- Jenazah yang telah dimandikan diletakkan di atas kain kafan dengan aurat tetap tertutup
- Untuk tali pengikat, bisa diletakkan sebelum jenazah ditutup atau setelahnya
- Jenazah laki-laki ditutup dengan tiga lembar kain
- Jenazah perempuan ditutup dengan lima lembar kain
- Setelah dikafani, tali diikat dengan simpul di sebelah kiri
- Jenazah diberi wangi-wangian kecuali bagi yang sedang berihram
- Tidak berlebihan dalam penggunaan kain kafan
Setelah jenazah dikafani, jenazah dishalati dan dikuburkan sesuai tata cara syariat Islam.
Seluruh peserta Darul Arqam SDM Limas merasa senang dan bangga bisa mendapatkan ilmu perawatan jenazah sekaligus praktik.
“Alhamdulillah, Ustadz, saya senang sekali bisa mendapatkan ilmu tentang merawat jenazah. Awalnya takut, tapi setelah dipraktikkan bersama Ustadz dan teman-teman, saya jadi terbiasa,” tutur Fathan Mahvin Nur Ahmad, murid kelas 5 KH Ahmad Dahlan, dengan senyum bangga.
(Ali Shodiqin/AS)