sdmlimas.sch.id – Sosialisasi Penyakit Tuberkulosis (TBC) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) bersama Dinas Kesehatan kota Surabaya dan Puskesmas Wiyung di masjid At Taqwa SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas), Rabu (9/10/2024) pukul 08.00 Wib.
Penanggung jawab UKS SDM Limas, Olivia Rachmaningrum SKep Ns menyampaikan,”betapa pentingnya kita menjaga kesehatan diri kita baik internal maupun eksternal tubuh kita terutama pada lingkup saluran pernafasan kita , Dengan kita sehat wal afiat baik rohani dan jasmani kita bisa beribadah dengan baik, mampu belajar dengan tekun, dan rajin”.
“Maka pagi ini kita kedatangan tamu dari Dinas Kesehatan kota Surabaya dan Puskesmas Wiyung, sebagai narasumber ilmu penting di kegiatan sosialisasi setelah ini, mari kita dengarkan dengan seksama, jangan ada yang ramai, tetap fokus dan konsentrasi, sehingga materi yang disampaikan bisa kita ambil ilmunya dan kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari.” ungkap ustad Oliv panggilan akrabnya.
Kegiatan ini diikuti seluruh murid kelas 5 dan 6 SD Muhammadiyah 15 Surabaya (SDM Limas). Heru Sutomo Amd Kep dari Puskesmas Wiyung sebagai Perawat dan Penanggung Jawab Sosialisasi penyakit TBC dan PTM saat wawancara dengan Tim wartawan cilik SDM Limas menjelaskan tentang penyakit Tuberkulosis (TBC) dan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Alvaro Rameza Barliyanto, seorang reporter wartawan cilik dari SDM Limas, bertanya, “Bagaimana cara mencegah penyakit TBC?”
Heru, begitu ia akrab disapa, menjawab, “Seperti yang telah kita sebutkan sebelumnya, untuk mencegah penyakit TBC kita harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan secara teratur”.
“Selain itu, pencegahan utama adalah menggunakan masker, karena penularan TBC terjadi melalui udara. Jadi, usahakan selalu memakai masker, terutama saat bepergian atau berinteraksi dengan pasien yang batuk. Di lingkungan sekolah maupun di rumah, pastikan ventilasi udara yang cukup sebagai salah satu upaya mencegah penularan TBC.” ujarnya sambil tersenyum.
Sabrina Rameza Barliyanto reporter Warcil Limas yang lain menambahkan,”apakah penyakit TBC ini berbahaya?”
Heru menanggapi, “jadi semua penyakit itu bisa dikatakan berbahaya, karena TBC sifatnya kompleks, satu rumah ada yang kena TBC itu resiko menularkan ke anggota keluarga yang lain bisa, terutama kepada anak-anak karena anak-anak imunnya belum bagus atau belum terbentuk dengan sempurna, jadi dengan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, untuk pencegahannya pakai masker dan menjaga kebersihan lingkungan terutama dengan fentilasi yang baik, Intinya TBC bisa disembuhkan dengan perilaku konsisten kita dalam menjalani terapi”.
Sabrina menambahkan pertanyaan, apa tujuan dari sosialisasi penyakit Tuberkulosis (TBC) dan Penyakit Tidak Menular (PTM) ini.
Heru langsung jawab, “tujuannya untuk mencegah terjadinya atau pertumbuhan penyakit TBC pada daerah atau wilayah sekolah di SD Muhammadiyah 15 Surabaya”.
“Jadi untuk mengajarkan anak-anak cara pencegahan dan pengetahuan dini tentang TBC atau bisa diinfokan ke teman-temannya atau anggota keluarga yang di rumah, atau mungkin bisa di lingkungan rumah atau tempat tinggal,” sambung Heru.
“Jadi adik-adik berkontribusi sehingga bisa mencegah terjadinya penularan atau pertumbuhan penyakit TBC di wilayah masing-masing terutama di wilayah sekolah. Siswa juga mengetahui apa saja penyakit yang tidak menular sehingga siswa tidak gelisah dan selalu menanamkan stimulus positif dalam dirinya ketika menemui berbagai penyakit di sekitarnya,” ungkapnya sambil ancung jempol diwawancarai Warcil Limas yang sudah lihai.
Akhirnya, Tim WarCil Limas, yang terdiri dari Alvaro Rameza Barliyanto dari kelas 6 Ibnu Sina sebagai reporter, Sabrina Hawla Rifania dari kelas 6 Ibnu Rusdy sebagai reporter, Davin Athaya Daaris dari kelas 6 Ibnu Rusdy sebagai perekam suara, dan Chirayu Alesha Hermanto dari kelas 6 Ibnu Rusdy sebagai fotografer, mengucapkan terima kasih kepada Pak Heru, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui Puskesmas Wiyung, yang telah berkenan diwawancarai. (*)
Penulis Ali Shodiqin Editor Wildan Nanda Rahmatullah