
sdmlimas.sch.id – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wiyung, Surabaya, kembali menggelar acara Baitul Arqam sebagai ikhtiar untuk meningkatkan nilai spiritual dan profesional bagi seluruh pengurus dan elemen di lingkungan PCM Wiyung. Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (22/3/2025) dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wiyung, Pimpinan Aisyiyah Cabang Wiyung, Pimpinan Amal Usaha (AUM) seperti Daarul Khufad, TK ABA 31, SD Muhammadiyah 15, SMP Muhammadiyah 17, SMA Muhammadiyah 9, serta seluruh pengurus Ortom dan pegawai yang berada di bawah naungan PCM Wiyung, termasuk Panti Asuhan Muhammadiyah Putra, Panti Asuhan Aisyiyah Putri, dan LAZISMU KLL Wiyung.
Acara yang digelar di Masjid At-Taqwa SD Muhammadiyah 15 Wiyung ini, menghadirkan beberapa narasumber yang mengupas peningkatan pemantapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, serta penguatan aspek spiritual dan profesional. Salah satu narasumber yang mendapat amanah untuk menyampaikan materi pada sesi kelima adalah Muhammad Arifin, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Arifin, sapaan akrabnya, mengangkat tema “Ramadan, Momen Lejitkan Potensi Spiritual-Profesional” dalam penyampaiannya. Ia menekankan bahwa Ramadan bukan sekadar momen untuk menahan lapar dan dahaga, melainkan sebuah kesempatan emas untuk melakukan perubahan diri ke arah yang lebih baik.
“Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan kesempatan bagi kita untuk melakukan refleksi diri, memperkuat jiwa, serta menyucikan hati. Ini adalah momen untuk menjadikan diri kita lebih sabar, disiplin, dan produktif dalam aspek kehidupan spiritual dan profesional,” ujar Arifin dengan penuh semangat.
Meningkatkan Spiritual di Bulan Ramadan
Arifin menjelaskan bahwa bulan Ramadan memberikan kesempatan luar biasa bagi umat Islam untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Ibadah yang dilakukan di bulan suci ini memiliki keutamaan yang besar, sehingga umat Islam berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas amal kebaikan mereka, seperti shalat Tarawih, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) di bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ramadan juga melatih seseorang untuk mengendalikan diri lebih baik, bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan amarah, menghindari perkataan sia-sia, serta menjauhkan diri dari segala bentuk keburukan.
“Puasa adalah perisai. Jika salah seorang di antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika seseorang mencelanya atau mengajaknya bertengkar, maka katakanlah: ‘Aku sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan melatih kesabaran, ketenangan hati, serta kedisiplinan, seorang Muslim akan menjadi pribadi yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan hidup. Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melakukan transformasi spiritual menuju pribadi yang lebih baik.